Seni Perang Sun Tzu Dalam Bisnis

Seni Perang Sun Tzu Dalam Bisnis

Seni Perang Sun Tzu Dalam Bisnis - Apa hubungan seni perang dalam peperangan dengan seni perang dalam bisnis?

Walaupun ini merupakan buku soal strategi militer, menariknya banyak pemikiran dasarnya yang menginspirasi pebisnis untuk menghambat para pesaingnya.

Sun Tzu berkata dalam catatan Seni Perang, bahwa kemenangan terbesar adalah kemenangan yang diraih tanpa adanya pertempuran atau peperangan sama sekali.

Bagaimana cara kita bisa menang melawan musuh tanpa berperang. Usahakan atau buat musuh sebelum berperang sudah mundur duluan atau ketakutan duluan.

Caranya bisa dengan bujukan, bisa dengan diplomasi, bisa dengan menggertak si musuh takut karena kekuatan kita jauh lebih besar jadi dia dan enggak jadi perang atau menyerah duluan.

Sebaiknya kita menghindari perang, soalnya perang itu selalu ada korban di kedua belah pihak.

Jadi betul apa yang dikatakan Sun Tzu bahwa kemenangan terbesar adalah kemenangan yang diraih tanpa peperangan sama sekali.

Buku The Art of War karya Sun-tzu membahas soal strategi perang yang harus dimiliki oleh setiap Jenderal untuk menang dalam perang.

Salah satu prinsip dari Sun-tzu yaitu di tengah kekacauan, di situ ada peluang.

Ada tiga poin penting dari buku ini

Seni Perang Sun Tzu Dalam Bisnis : Persiapan Adalah Segalanya

Seni Perang Sun Tzu Dalam Bisnis : Persiapan Adalah Segalanya. Kemenangan tidak bisa diprediksi di awal tapi orang yang paling siap yang akan menang.

Inilah Kenapa di awal bukunya Sun Tzu menekankan pentingnya persiapan. Perang merupakan hal yang sangat serius bagi sebuah negara. 

Ini merupakan masalah hidup dan mati, bertahan atau punah, maka perlu dipertimbangkan dengan matang dan dipersiapkan dengan baik.

Sama halnya dengan bisnis apabila mau meluncurkan produk baru dan ingin all out promosinya pasti harus dipersiapkan dengan baik karena tentu saja akan menghabiskan sumber daya perusahaan baik berupa uang dan manusia.

Ini ibaratnya seperti perang, bedanya adalah dulu perang untuk merebut wilayah dan sumber daya, sekarang perusahaan berkompetisi untuk merebut pelanggan.

Persiapan meliputi soal waktu. Untuk menang dalam perang. seorang jenderal harus tahu kapan untuk menyerang atau tidak.

Jika pasukanmu 10 kali lebih besar daripada musuhmu kepung mereka jika lima kali lebih besar, serang. 

Jika dua kali lebih besar, pisahkan pasukan musuhmu. Jika jumlah pasukanmu kurang lebih sama dengan pasukan musuhmu hadapi mereka.

Jika pasukan musuh lebih banyak, sembunyilah. jika musuh lebih kuat, cari jalan untuk kabur.

Apabila kamu keras kepala untuk melawan pasukan yang lebih besar, maka akan berakibat kekalahanmu.

Kalau kita coba masukkan ke konteks dunia bisnis. Ini merupakan tahap riset pasar saat awal membangun bisnis.

Kita lihat bagaimana kompetitor, apa yang mereka lakukan, apakah produk kita bisa bersaing di pasar atau tidak?

Seni Perang Sun Tzu Dalam Bisnis : Hanya Bertarung di Perang yang Kamu Bisa Menangkan

Seni Perang Sun Tzu Dalam Bisnis : Hanya Bertarung di Perang yang Kamu Bisa Menangkan. Jenderal yang hebat bukan jenderal yang cinta perang. Jenderal yang payah masuk dalam perang dan berpikir bagaimana caranya untuk menang.

Jenderal yang hebat tahu bagaimana caranya bisa menang sebelum dia pergi berperang

Inilah sebabnya petarung yang hebat biasanya menghindari peperangan dan itulah alasan kenapa dia tidak terkalahkan.

Memenangkan perang yang paling hebat adalah tanpa pertumpahan darah setitik pun.

  • Menghancurkan strategi musuh.
  • Menyerang posisi politik musuh.
  • Menyerang pasukan musuh. 
  • Dan yang paling buruk adalah menyerang kota musuh.

Melakukan penyerangan ke kota musuh harus menjadi opsi terakhir karena pasti akan terjadi banyak pertumpahan darah dan kematian prajurit yang tidak perlu.

Apabila dijelaskan ke konteks modern adalah kita hanya masuk ke pasar yang Blue Ocean, di mana pesaingnya sangat sedikit atau bahkan tidak ada. Disitulah kita mampu menghasilkan kemenangan

Seni Perang Sun Tzu Dalam Bisnis : Soal Tipu Muslihat

Seni Perang Sun Tzu Dalam Bisnis : Soal Tipu Muslihat. Mungkin ketika kita baca soal tipu muslihat kok kesannya kayak bermain curang.

Mungkin kita harus pahami konteksnya dulu Sun Tzu hidup dalam era peperangan.

Senjata bisa digunakan sebagai perlindungan, bisa sebagai tipu muslihat.

Di dalam perang Sun Tzu menekankan pentingnya menggunakan tipu muslihat.

Ketika kita bisa menyerang, kita harus terlihat tidak bisa. Ketika menggunakan pasukan, kita harus terlihat tidak aktif.

Ketika pasukan kita mendekat, kita harus membuat musuh percaya kita masih jauh.

Ketika kita jauh, kita harus membuat musuh percaya kita sudah dekat.

Sebagai contoh, jika seorang jenderal ingin menyerang dari sisi kiri, dia harus membuat musuh bingung dengan mengirim umpan di sisi kanan.

Ini berlaku juga sebaliknya, bukan saja melakukan tipu muslihat tapi juga mendeteksi adanya tipu muslihatnya dilakukan oleh musuh kepada kita.

Mungkin kalau diibaratkan dalam dunia bisnis, seperti kejayaan teh botol selama puluhan tahun.

Kemudian, tiba-tiba muncul produk baru dari Mayora yang tidak pernah masuk ke dalam bisnis teh hingga akhirnya Mayora meluncurkan Teh Pucuk Harum pada tahun 2011.

Dalam waktu 6 tahun Teh Pucuk mampu melonjak tajam dan menjadi pemimpin pasar, bahkan mengalahkan juara pasar sebelumnya yaitu Teh Botol.

Jenderal yang hebat sudah menang bahkan sebelum dia pergi berperang.

Sedangkan Jenderal yang payah pergi berperang baru mencari kemenangan.

Perang adalah urusan serius sehingga siapapun yang paling matang dalam persiapan memiliki kemungkinan menang yang lebih besar.

Demikianlah Seni Perang Sun Tzu Dalam Bisnis.



Posting Komentar untuk "Seni Perang Sun Tzu Dalam Bisnis"